Reza Nurhilman
(29) sukses jadi pengusaha di usia belia. Pria akrab disapa Axl ini
memilih tidak melanjutkan kuliah setelah lulus SMA, dia lebih tertarik
berbisnis.
Saat itu, menawarkan macam-macam produk – mulai alat elektronik hingga pupuk. Kegiatan itu dilakukannya selama empat tahun, yakni pada 2005 hingga 2009.
Uang hasil kerja keras itu, dia kumpulkan untuk memulai bisnis yang lebih besar. Setelah uang untuk modal dikira cukup, lalu Reza mulai berbisnis keripik pedas dengan merek Ma Icih.
Jejak kesukesan Reza di bidang keripik pedas mulai dirintis ketika ia diajak oleh seorang temannya ke salah satu daerah di Cimahi untuk mencicipi keripik pedas buatan seorang nenek.
Keripik buatan nenek tersebut dikenal sangat enak, namun sayangnya keripik pedas itu tidak dipasarkan secara luas, saat itu hanya beredar di beberapa daerah saja, seperti Bandung dan sekitarnya. Reza memiliki ide gila dan mengambil inisiatif dengan menanyakan resep keripik buatan sang nenek.
Bak gayung bersambut, sang nenek tidak keberatan berbagi dan mengizinkan
Reza menggunakan resep sama untuk berjualan keripik pedas itu. Dengan
modal Rp15 juta hasil jualan berbagai barang tadi, pria ini mulai
memproduksi keripik yang diberi merek Maicih sebanyak 50 bungkus per
hari.
Awalnya Reza hanya menyediakan kripik pedas dengan varian level 1-5 yang dipasarkan dengan cara berkeliling. Perlahan tapi pasti, usaha keripik pedas ini dikenal masyarakat luas dan menjadi camilan wajib yang cukup enak.
Reza akhirnya menambah tingkat kepedasan hingga level 10 dengan kapasitas produksi lebih dari 2000 bungkus per hari.
Saat pertama hadir, keripik Ma icih dijual secara online oleh beberapa reseller, baru beberapa bulan berjalan, bisnis pria asal Bandung tersebut mampu meraih omzet hingga Rp900 juta per bulan dengan estimasi pendapatan sekitar Rp30 juta per hari.
Saat itu, menawarkan macam-macam produk – mulai alat elektronik hingga pupuk. Kegiatan itu dilakukannya selama empat tahun, yakni pada 2005 hingga 2009.
Uang hasil kerja keras itu, dia kumpulkan untuk memulai bisnis yang lebih besar. Setelah uang untuk modal dikira cukup, lalu Reza mulai berbisnis keripik pedas dengan merek Ma Icih.
Jejak kesukesan Reza di bidang keripik pedas mulai dirintis ketika ia diajak oleh seorang temannya ke salah satu daerah di Cimahi untuk mencicipi keripik pedas buatan seorang nenek.
Keripik buatan nenek tersebut dikenal sangat enak, namun sayangnya keripik pedas itu tidak dipasarkan secara luas, saat itu hanya beredar di beberapa daerah saja, seperti Bandung dan sekitarnya. Reza memiliki ide gila dan mengambil inisiatif dengan menanyakan resep keripik buatan sang nenek.
Resep rahasia dari seorang nenek
Bak gayung bersambut, sang nenek tidak keberatan berbagi dan mengizinkan
Reza menggunakan resep sama untuk berjualan keripik pedas itu. Dengan
modal Rp15 juta hasil jualan berbagai barang tadi, pria ini mulai
memproduksi keripik yang diberi merek Maicih sebanyak 50 bungkus per
hari.Awalnya Reza hanya menyediakan kripik pedas dengan varian level 1-5 yang dipasarkan dengan cara berkeliling. Perlahan tapi pasti, usaha keripik pedas ini dikenal masyarakat luas dan menjadi camilan wajib yang cukup enak.
Reza akhirnya menambah tingkat kepedasan hingga level 10 dengan kapasitas produksi lebih dari 2000 bungkus per hari.
Saat pertama hadir, keripik Ma icih dijual secara online oleh beberapa reseller, baru beberapa bulan berjalan, bisnis pria asal Bandung tersebut mampu meraih omzet hingga Rp900 juta per bulan dengan estimasi pendapatan sekitar Rp30 juta per hari.
Kunci kesuksesan Ma Icih, terletak pada cara berpikirnya yang out of the
box, yaitu dengan tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual
sehingga membuat produknya eksklusif. Melalui Twitter, para jenderal
-sebutan untuk reseller keripik Ma Icih- memberitahu informasi lokasi
penjualan setiap harinya.
Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti berhasil mengangkat nama Maicih di dunia maya. Baru setengah tahun saja, omzet Maicih bisa mencapai Rp7 miliar per bulan.
Melejitnya bisnis keripik peda Ma Icih membuat Reza menjadi enterpreneur muda bergelimang harta. Seperti pemuda pada umumnya, dia memiliki hobi otomotif.
Dari hasil bisnisnya tersebut, Reza bisa beli super car Lamborghini yang harganya mencapai belasan miliar rupiah. Bahkan, dia disebut-sebut sebagai pemilik Lamborghini termuda.
Dalam akun Instagram miliknya, @axl29 terpampang beberapa foto Lamborghini dengan plat nomor B 29 AXL. Dia juga dikenal sebagai petinggi salah satu komunitas pecinta super car di Indonesia.
Tidak hanya itu, pada 2012 Reza membeli sebuah rumah seharga Rp2,5 miliar di daerah Setiabudi, Bandung. Rumah tersebut dia jadikan kediaman sekaligus markas besar Maicih Inti Sinergi. Berawal dari sana, dia langsung merambah ke bisnis property membentuk PT Sinergy Land Property (SLP) dengan tim inti empat orang.
Properti perdana yang dilahirkan PT Sinergy Land Property (SLP) ini adalah Cipageran Sinergy Cluster. Perusahaan tersebut mengalokasikan dana senilai Rp2,5 miliar untuk membeli lahan seluas 1 hektar, sekaligus membangun konstruksi Cipageran Sinergy Cluster.
Perumahan yang berisi 33 unit ini diperuntukan bagi kalangan menengah. Harganya berada pada kisaran Rp300 jutaan dengan ukuran 45/94 dan dan 50/94. Lokasi klaster berada di Cimahi Utara, Kabupaten Bandung.
Kemudian karya kedua PT Sinergy Land Property (SLP) adalah Sariwangi Sinergy yang menelan dana sekitar Rp1,7 miliar dan menyasar segmen menengah atas. Berikutnya adalah Sumedang Sinergy Residence.
Di sini SLP menggelontorkan investasi sebesar Rp 3,2 miliar. Mereka mengembangkan rumah sebanyak 29 unit di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. Harga jualnya Rp300 jutaan.
Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti berhasil mengangkat nama Maicih di dunia maya. Baru setengah tahun saja, omzet Maicih bisa mencapai Rp7 miliar per bulan.
Beli Lamborghini
Melejitnya bisnis keripik peda Ma Icih membuat Reza menjadi enterpreneur muda bergelimang harta. Seperti pemuda pada umumnya, dia memiliki hobi otomotif.
Dari hasil bisnisnya tersebut, Reza bisa beli super car Lamborghini yang harganya mencapai belasan miliar rupiah. Bahkan, dia disebut-sebut sebagai pemilik Lamborghini termuda.
Dalam akun Instagram miliknya, @axl29 terpampang beberapa foto Lamborghini dengan plat nomor B 29 AXL. Dia juga dikenal sebagai petinggi salah satu komunitas pecinta super car di Indonesia.
Tidak hanya itu, pada 2012 Reza membeli sebuah rumah seharga Rp2,5 miliar di daerah Setiabudi, Bandung. Rumah tersebut dia jadikan kediaman sekaligus markas besar Maicih Inti Sinergi. Berawal dari sana, dia langsung merambah ke bisnis property membentuk PT Sinergy Land Property (SLP) dengan tim inti empat orang.
Properti perdana yang dilahirkan PT Sinergy Land Property (SLP) ini adalah Cipageran Sinergy Cluster. Perusahaan tersebut mengalokasikan dana senilai Rp2,5 miliar untuk membeli lahan seluas 1 hektar, sekaligus membangun konstruksi Cipageran Sinergy Cluster.
Perumahan yang berisi 33 unit ini diperuntukan bagi kalangan menengah. Harganya berada pada kisaran Rp300 jutaan dengan ukuran 45/94 dan dan 50/94. Lokasi klaster berada di Cimahi Utara, Kabupaten Bandung.
Kemudian karya kedua PT Sinergy Land Property (SLP) adalah Sariwangi Sinergy yang menelan dana sekitar Rp1,7 miliar dan menyasar segmen menengah atas. Berikutnya adalah Sumedang Sinergy Residence.
Di sini SLP menggelontorkan investasi sebesar Rp 3,2 miliar. Mereka mengembangkan rumah sebanyak 29 unit di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. Harga jualnya Rp300 jutaan.
sumber : Wawker.com |
ConversionConversion EmoticonEmoticon