Profesor astrofisika dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa pandangan Bumi
datar terlalu mengada-ada.
"Itu pseudosains," katanya.
"Orang-orang awam memercayainya karena seolah-olah pandangan itu ilmiah padahal sebenarnya tidak ada dasarnya sama sekali," imbuhnya
"Orang-orang awam memercayainya karena seolah-olah pandangan itu ilmiah padahal sebenarnya tidak ada dasarnya sama sekali," imbuhnya
Ini sejumlah bukti bahwa Bumi berbentuk bulat, bukan datar.
Orang-orang yang percaya Bumi datar meyakini bahwa Kutub Selatan adalah dinding yang tak mungkin ditembus.
Orang-orang yang percaya Bumi datar meyakini bahwa Kutub Selatan adalah dinding yang tak mungkin ditembus.
"Nyatanya, pernah ada penerbangan yang melewati kutub selatan, dari
Afrika Selatan ke Selandia Baru. Kalau Kutub Selatan dinding yang tak
bisa ditembus, tak mungkin ada penerbangan itu," jelasnya.
Penerbangan melewati kutub selatan kini tak diminati sebab alasan teknis terkait suhu dingin.
Pandangan bahwa satelit adalah kebohongan belaka juga kurang berdasar. Nyatanya, komunikasi manusia saat ini berbasis satelit.
Demikian pula keyakinan bahwa Matahari berjarak 4.000 kilometer dari Bumi.
Demikian pula keyakinan bahwa Matahari berjarak 4.000 kilometer dari Bumi.
Ketinggian terbang pesawat yang tetap pun sebenarnya bisa dijelaskan.
Ketinggian terbang pesawat diukur secara relatif terhadap permukaan
Bumi. Ukuran Bumi yang besar membuat kelengkungan Bumi tidak begitu
dirasakan.
"Jika kita menjadi pilot, kita akan mampu membuktikannya," kata
Thomas.
"Kalau Bumi datar, maka dari atas kita bisa menatap daerah mana pun
termasuk kutub selatan. Kenyataannya, pandangan kita tetap terbatas."
Pembuktian bahwa Bumi bulat bisa dilakukan dengan cara sederhana.
Banyak orang berburu pemandangan senja kala liburan.
Banyak orang berburu pemandangan senja kala liburan.
Pemandangan senja itu bisa menjadi bukti bahwa Bumi bulat.
Saat menatap senja, manusia akan melihat garis khayal yang membatasi pandangan.
Saat menatap senja, manusia akan melihat garis khayal yang membatasi pandangan.
Matahari akan tenggelam di garis yang disebut horison itu.
Jika Bumi datar, garis yang seolah-olah mempertemukan langit dan permukaan Bumi itu takkan ada.
Jika Bumi datar, garis yang seolah-olah mempertemukan langit dan permukaan Bumi itu takkan ada.
Kalau ada kapal berlayar di lautan, manusia takkan melihat kapal itu
hilang perlahan dan menghilang per bagian ketika bergerak menjauh jika
saja Bumi datar.
"Jika kapal itu mendekat, kita taakkan menyaksikan asapnya dahulu, baru
bagian kapal secara keseluruhan, tetapi langsung semuanya," kata Thomas.
Masih mau percaya Bumi datar?
ConversionConversion EmoticonEmoticon