hj dian al mahri itu mantan tkw yang di nikahi oleh pengusaha minyak arab gan
Diliat dari atas gan..rumahnya yang dilingkari
Agan2 pasti dah pernah denger dong tentang Mesjid Kubah Emas yang ada di Depok.. Pernah Ga Terlintas Di Benak Ente smua tentang biografi Hj. Dian Al Mahry sebenernya, pemilik dari mesjid super megah tersebut. Karena Ane dah Ngutak atik nanyain mbah google dan beberapa blog wartawan yang ane kenal, tak satupun yang tau detail lengkap tentang ibu haja Dian ini gan. Aneh kan ?
Quote:Pernah, suatu kali ketika ane masuk ke kompleks Mesjid Kubah Emas, aku bertanya pada salah satu personil pengelola, "Bisakah saya bertemu dengan Ibu Dian Al Mahri ? Saya sangat tertarik untuk membuat tulisan tentang beliau..."
"Tak bisa," pendek sekali jawabannya. "Di mana beliau tinggal?" tanyaku lagi. "Di rumahnya, rumah yang besar itu depan masjid."
Ketika aku berdiri di depan gerbang 'istana' Dian Al Mahri itu... aku kehilangan kata-kata. Benakku saja yang cas cis cus berkomentar. Gilaaa... desisku. Rumah megah dan besar itu sangat 'unfriendly'.
Nyali 'usil'ku lebih berani menerobos barikade pengawal presiden dan lompat pagar Istana Merdeka daripada coba-coba menerobos istana megahnya Dian Al Mahri. Entah kenapa ? Tetapi ada sebuah rasa yang tak bertemu. Sebuah dunia yang berdimensi beda. Pagarnya beton tinggi layaknya benteng kokoh. Itu adalah wujud fisiknya. Wujud mistisnya adalah... ada terasa lapisan energi pengaman yang sangat kuat sehingga siapapun mungkin tak pernah terpikir untuk melintasinya ataupun masuk ke dalamnya, bahkan percaya atau tidak setiap kali mau motret tuh rumah megah ibu hajah, selalu saja tidak berhasil gan, bukan karena nih kamera rusak.. tapi setiap kali menghampiri istana megah tersebut tiba2 entah kenapa ane kyak tidak ada keinginan untuk memotretnya, namun jika menjauh muncul lagi keinginan untuk motret, ane sampe lima kali bolak balik dari mesjid kedepan pagar istana kediaman ibu hajah itu, namun tidak pernah berhasil buat motret (Dan hal serupa juga sering di alami pengunjung lain yang ane sempat ketemu dan ngobrol di pekarangan mesjid.
Kesan ini sangat berbeda pula dengan aura Istana Bogor yang justeru sangat alami dan 'welcoming'. Masyarakat bisa masuk ke komplek Kebun Raya Bogor dan menikmati seluruh keindahan peninggalan Kerajaan Padjadjaran itu dengan riang dan tenang. Bahkan bisa memandangi secara puas bangunan Istana tanpa jiwa merasa terancam.
Dan perasaan itu takkan bisa terasa ketika kita berdiri di depan istana Dian Al Mahri. Anyway... bolehlah aku mungkin tak berjodoh bertemu dan wawancara dengannya. Tetapi sampai saat ini, aku pun tak juga menemukan satupun data atau berita yang pernah wawancara dengannya. Mbah Google sampai nyerah kalah. Dan Wartawan ataupun Penulis lain tak pernah juga berhasil mewancarai beliau !
Quote:Sambil kepenasaranku belum terjawab sempurna, aku malah banyak mendengar desas-desus dari para pengunjung disitu bahwa konon Mesjid Kubah Emas itu muncul secara tiba-tiba. Tak satupun masyarakat yang ada di sekitar Meruyung tahu, kapan mesjid itu dibangun walaupun dalam data-data tertulisnya yang digembar-gemborkan, mesjid dibangun sejak tahun 2001 dan diresmikan pembukaannya tahun 2006. Tetapi mereka, masyarakat Meruyung pun tak tahu siapa yang mengerjakannya. Masyarakat Meruyung betul-betul 'haven't been updated' khusus tentang pembangunan Mesjid Kubah Emas itu juragan. Tapi menurut ane sih.. Warga situ ga memperhatikan saja waktu mesjid itu dibangun karna tertutup oleh pagar seng dan letak mesjidnya juga agak jauh dari jalan raya.
Bahkan masih menurut gosip nih, perihal ketidaktahuan masyarakat Meruyung memang sangat masuk akal karena para pekerja yang mengerjakan Mesjid Kubah Emas adalah pekerja dari golongan yang sama dengan yang mengerjakan Candi Borobudur dan Candi Loro Jonggrang (Alias Bangsa Jin) !
(Hari Gini Ternyata Masih Banyak Percaya Tahayyul)
Sambil menulis ini saya masih tetap mencari data seputar Dian Al Mahri. Konon beliau dari Banten, tetapi aku sendiri pernah dari Banten dan berusaha bertanya para tokoh Banten kalo mereka memang pernah kenal ataupun mendengar namanya. (Nobody satisfied my curiosity. Hope this curiosity's not gonna kill me one day). Tetapi secara pribadi aku suka Mesjid Kubah Emas karena bangunan itu memang indah, unik dan dalam jangkauan mata dan kakiku.
Tak seperti menara Eiffel ataupun Pisa miring, butuh puluhan juta biaya untuk memotret diri dengan latarbelakang bangunan itu.
Dan aku juga suka Kubah Emas daripada mal-mal super megah yang marak di bangun di JaBoDeTaBek yang semakin mengubah dan membentuk masyarakat menjadi manusia konsumtif. Pokoke, generally... aku suka bangunan itu ada di wilayah Meruyung walaupun setiap akhir pekan dan musim liburan, lalulintas Meruyung betul-betul menyebalkan. Macet merayap dengan bus-bus besar menutup jalan. What can I say. Just enjoyed it. sumber : kaskus.co.id
Diliat dari atas gan..rumahnya yang dilingkari
Spoiler for Dari atas:
Agan2 pasti dah pernah denger dong tentang Mesjid Kubah Emas yang ada di Depok.. Pernah Ga Terlintas Di Benak Ente smua tentang biografi Hj. Dian Al Mahry sebenernya, pemilik dari mesjid super megah tersebut. Karena Ane dah Ngutak atik nanyain mbah google dan beberapa blog wartawan yang ane kenal, tak satupun yang tau detail lengkap tentang ibu haja Dian ini gan. Aneh kan ?
Quote:Pernah, suatu kali ketika ane masuk ke kompleks Mesjid Kubah Emas, aku bertanya pada salah satu personil pengelola, "Bisakah saya bertemu dengan Ibu Dian Al Mahri ? Saya sangat tertarik untuk membuat tulisan tentang beliau..."
"Tak bisa," pendek sekali jawabannya. "Di mana beliau tinggal?" tanyaku lagi. "Di rumahnya, rumah yang besar itu depan masjid."
Ketika aku berdiri di depan gerbang 'istana' Dian Al Mahri itu... aku kehilangan kata-kata. Benakku saja yang cas cis cus berkomentar. Gilaaa... desisku. Rumah megah dan besar itu sangat 'unfriendly'.
Nyali 'usil'ku lebih berani menerobos barikade pengawal presiden dan lompat pagar Istana Merdeka daripada coba-coba menerobos istana megahnya Dian Al Mahri. Entah kenapa ? Tetapi ada sebuah rasa yang tak bertemu. Sebuah dunia yang berdimensi beda. Pagarnya beton tinggi layaknya benteng kokoh. Itu adalah wujud fisiknya. Wujud mistisnya adalah... ada terasa lapisan energi pengaman yang sangat kuat sehingga siapapun mungkin tak pernah terpikir untuk melintasinya ataupun masuk ke dalamnya, bahkan percaya atau tidak setiap kali mau motret tuh rumah megah ibu hajah, selalu saja tidak berhasil gan, bukan karena nih kamera rusak.. tapi setiap kali menghampiri istana megah tersebut tiba2 entah kenapa ane kyak tidak ada keinginan untuk memotretnya, namun jika menjauh muncul lagi keinginan untuk motret, ane sampe lima kali bolak balik dari mesjid kedepan pagar istana kediaman ibu hajah itu, namun tidak pernah berhasil buat motret (Dan hal serupa juga sering di alami pengunjung lain yang ane sempat ketemu dan ngobrol di pekarangan mesjid.
Kesan ini sangat berbeda pula dengan aura Istana Bogor yang justeru sangat alami dan 'welcoming'. Masyarakat bisa masuk ke komplek Kebun Raya Bogor dan menikmati seluruh keindahan peninggalan Kerajaan Padjadjaran itu dengan riang dan tenang. Bahkan bisa memandangi secara puas bangunan Istana tanpa jiwa merasa terancam.
Dan perasaan itu takkan bisa terasa ketika kita berdiri di depan istana Dian Al Mahri. Anyway... bolehlah aku mungkin tak berjodoh bertemu dan wawancara dengannya. Tetapi sampai saat ini, aku pun tak juga menemukan satupun data atau berita yang pernah wawancara dengannya. Mbah Google sampai nyerah kalah. Dan Wartawan ataupun Penulis lain tak pernah juga berhasil mewancarai beliau !
Quote:Sambil kepenasaranku belum terjawab sempurna, aku malah banyak mendengar desas-desus dari para pengunjung disitu bahwa konon Mesjid Kubah Emas itu muncul secara tiba-tiba. Tak satupun masyarakat yang ada di sekitar Meruyung tahu, kapan mesjid itu dibangun walaupun dalam data-data tertulisnya yang digembar-gemborkan, mesjid dibangun sejak tahun 2001 dan diresmikan pembukaannya tahun 2006. Tetapi mereka, masyarakat Meruyung pun tak tahu siapa yang mengerjakannya. Masyarakat Meruyung betul-betul 'haven't been updated' khusus tentang pembangunan Mesjid Kubah Emas itu juragan. Tapi menurut ane sih.. Warga situ ga memperhatikan saja waktu mesjid itu dibangun karna tertutup oleh pagar seng dan letak mesjidnya juga agak jauh dari jalan raya.
Bahkan masih menurut gosip nih, perihal ketidaktahuan masyarakat Meruyung memang sangat masuk akal karena para pekerja yang mengerjakan Mesjid Kubah Emas adalah pekerja dari golongan yang sama dengan yang mengerjakan Candi Borobudur dan Candi Loro Jonggrang (Alias Bangsa Jin) !
(Hari Gini Ternyata Masih Banyak Percaya Tahayyul)
Sambil menulis ini saya masih tetap mencari data seputar Dian Al Mahri. Konon beliau dari Banten, tetapi aku sendiri pernah dari Banten dan berusaha bertanya para tokoh Banten kalo mereka memang pernah kenal ataupun mendengar namanya. (Nobody satisfied my curiosity. Hope this curiosity's not gonna kill me one day). Tetapi secara pribadi aku suka Mesjid Kubah Emas karena bangunan itu memang indah, unik dan dalam jangkauan mata dan kakiku.
Tak seperti menara Eiffel ataupun Pisa miring, butuh puluhan juta biaya untuk memotret diri dengan latarbelakang bangunan itu.
Dan aku juga suka Kubah Emas daripada mal-mal super megah yang marak di bangun di JaBoDeTaBek yang semakin mengubah dan membentuk masyarakat menjadi manusia konsumtif. Pokoke, generally... aku suka bangunan itu ada di wilayah Meruyung walaupun setiap akhir pekan dan musim liburan, lalulintas Meruyung betul-betul menyebalkan. Macet merayap dengan bus-bus besar menutup jalan. What can I say. Just enjoyed it. sumber : kaskus.co.id
ConversionConversion EmoticonEmoticon