
Sebagai umat muslim sudah menjadi
keharusan menyantuni dan menyayangi anak yatim. Sebab anak yatim telah
kehilangan sosok ayah sebagai pelindung kehidupannya. Mereka harus menerima
kenyataan di mana figur ayah yang sentiasa memberikan kasih sayang dan
perhatian telah tiada.
Oleh karena itu, menyantuni anak-anak
yatim merupakan perbuatan yang mulia dan disenangi Allah SWT. Di dalam Alquran
terdapat sekitar 23 kali menyebut anak yatim. Sedangkan dalam hadist,
Rasulullah SAW menjanjikan surga bagi orang-orang yang menyantuni dan
memelihara anak-anak yatim.
"Orang yang memelihara anak yatim di
kalangan umat muslimin, memberinya makanan dan minum, pasti Allah akan masukkan
ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni,". (HR
Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Jangan merasa takut harta habis ketika
memberi anak yatim. Sebab, Allah SWT bakal menggantinya dengan lebih banyak
ketika ikhlas memberikannya untuk anak yatim. Selain itu, anak yatim juga bisa
jadi penolong dosa-dosa yang telah diperbuat.
Seperti kisah di Kota Basarah, hidup
seorang laki-laki yang menghabiskan waktunya dengan mabuk-mabukan. Harta yang
dimilikinya habis hanya untuk membeli minuman keras yang disukainya.
Dia tak pernah menggubris nasihat dari
siapapun agar menjauhi kebiasaannya itu. Sampai pada akhirnya dia dikucilkan
oleh masyarakat hingga akhir hayatnya. Bahkan, saat meninggal tak ada satu
orang pun yang melayat dan mengurus jenazahnya.
Hingga akhirnya, istrinya sendiri yang
mengurus semuanya seperti memandikan dan mengkafani. Selesai memandikan dan
mengkafani, istrinya keliling Kota Basarah untuk mencari orang-orang yang mau
melayat jenazahnya. Akan tetapi tak ada seorang pun yang mau.
Di tengah keputusasaan, datang lah ulama
zahid (ulama yang meninggalkan keduniawian) datang melayat. Berita kedatangan
ulama zahid menggemparkan warga setempat. Mereka tidak percaya seorang ulama
bersedia datang ke rumah seorang pemabuk.
Sang ulama zahid menjelaskan kedatangannya
kepada para warga. Dia mengaku dalam mimpinya diperintah untuk datang dan
melayat karena dosa-dosa si mayat telah diampuni oleh Allah SWT.
Tentu saja hal itu semakin mengejutkan
warga tak terkecuali istrinya. Mereka bertanya-tanya kebaikan apa yang
diperbuatnya sehingga dia diampuni dosanya. Ternyata meski seorang pemabuk
laki-laki itu sangat menyayangi anak-anak yatim. Setiap hari rumahnya selalu dipenuhi
oleh anak yatim.
"Rumah kami tidak pernah sepi dari
anak-anak yatim. Setiap hari anak-anak yatim mendatangi rumah kami. Suami ku
menyayangi mereka dengan setulus hati melebihi kasih sayang yang ia berikan
kepada anak-anaknya sendiri," cerita istrinya sambil menangis.
Itu lah keajaiban menyantuni dan
menyayangi anak yatim. Tak pernah ada kebaikan sia-sia selama umat muslim tulus
kepada anak yatim.
ConversionConversion EmoticonEmoticon