JAKARTA (voa-islam.com) -
Gus Nuril pengikut Gusdurian yang sering ceramah di gereja dan klenteng
Cina itu akhirnya kena batunya juga. Dia diturunkan paksa oleh umat
Islam saat mengisi Tabligh Akbar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad,
karena membela Ahok dan menghina Habaib, pada Jumat (2/02/2015), di
Masjid Jami Assu’ada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.
Hati siapa yang tak geram bila mendengar
seorang yang mengaku Kyai tapi yang keluar adalah hujatan-hujatan dan
lecehan kepada Ulama dan Habaib. Bukan hanya itu, pembelaan terhadap si
Cina kafir Ahok pun juga mencuat.Tentu saja hati umat Islam marah
terlebih para Ulama yang hadir saat itu.
Itulah kondisi yang terjadi di Masjid
Jami As Suada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Jumat (20/02/2015, dimana
Gus Nuril si ‘Kyai’ Liberal yang meniti jejak pendahulunya Gusdur yang
sering bolak balik ngisi kajian di Gereja dan Wihara itu, d turunkan
paksa oleh umat Islam yang datang di malam itu.
Kronologi Penurunan Gus Nuril si ‘Kyai’ Comberan Penghina Rosul dan Habaib
Dari data sumber berita yang kami
temukan, ternyata sebenarnya pihak Panitia Masjid Jami’ As Suaad tidak
mengundang Gus Nuril dalam acara Maulidan Nabi Muhammad SAW di malam
itu. Hanya saja, dia hadir karena sisipan yang diminta oleh Pak RW
setempat, yang ternyata Pak RW tersebut ngefans berat sama Gus Nuril.
Akhirnya Gus Nuril pun dikasih waktu
untuk memberikan ceramah. Baru sebentar naik panggung dan memberikan
ceramah, Gus Nuril langsung membawa-bawa nama Yesus. Kemudian mulai
menghina Habaib di Jakarta yang menolak Ahok. Yang lebih aneh lagi Gus Nuril kemudian berkata.
“Habib harusnya bersyukur ke orang Cina, karena sebab Cina maka ada Maulid,” ucapnya, yang tentusaja pemikirannya sangat ngawur dan sesat.
Akibat isi ceramahnya yang
sesat-menyesatkan ini, maka memicu kemarahan umat Islam yang hadir.
Ceramah di Masjid kok isinya malah membangga-banggakan Yesus dan Cina
serta menghujat para Habaib dan umat Islam. Saking seringnya ceramah di
Gereja, Gus Nuril nampaknya lupa sekarang dia berada di dalam Masjid.
Para jama’ah masjid dengan kompak
meneriaki Gus Nuril supaya turun. Tanpa perlawanan Nuril dan banyak
antek-antek yang dia bawa pun langsung turun dan kabur ketakutan lari
kocar-kacir. Sehingga pengakuan Gus Nuril dulu yang menamakan dirinya
sendiri sebagai “Panglima Pasukan Berani Mati” selayaknya diganti
menjadi Panglima Pasukan Berani Kabur!
Habib Ali bin Hussein Assegaf yang
diundang oleh panitia bersama majlisnya MT Nurul Habib dengan keras
kemudian berceramah dan menyatakan Gus Nuril adalah “Kyai comberan!
Penghina Habib dan Rasul”. Dan kemudian Habib Ali berpesan kepada para
panitia Maulid agar jangan sembarang mengundang penceramah yang akhirnya
membuat umat saling bermusuhan.
Umat Islam yang hadir saat itu pun
sontak ingin naik kepanggung semua untuk ngeroyok kyai edan yang suka
jualan ayat di Gereja dan Wihara itu, akan tetapi Habib Ali bin Hussein
Assegaf yang diundang oleh panitia bersama majlisnya MT Nurul Habib
berhasil meredam dan menenangkan emosi jamaah.
Sungguh ini adalah pelajaran yang
berharga bagi seluruh penceramah, janganlah kita menjadi corong kaum
kafir dan menjual ayat Al-Quran dengan murah, di sisi lain kita hina dan
kita rendahkan martabat para ulama dan habaib. Naudzubilah.
[bbs/protonema/voa-islam.com]
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2015/02/23/35831/bela-ahok-hina-habaib-gus-nuril-si-kyai-liberal-diturunkan-paksa-saat-ceramah/#sthash.plSodvxY.dpuf
Bela Ahok & Hina Habaib, Gus Nuril si 'Kyai' Liberal Diturunkan Paksa saat Ceramah
JAKARTA (voa-islam.com) -
Gus Nuril pengikut Gusdurian yang sering ceramah di gereja dan klenteng
Cina itu akhirnya kena batunya juga. Dia diturunkan paksa oleh umat
Islam saat mengisi Tabligh Akbar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad,
karena membela Ahok dan menghina Habaib, pada Jumat (2/02/2015), di
Masjid Jami Assu’ada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.
Hati siapa yang tak geram bila mendengar
seorang yang mengaku Kyai tapi yang keluar adalah hujatan-hujatan dan
lecehan kepada Ulama dan Habaib. Bukan hanya itu, pembelaan terhadap si
Cina kafir Ahok pun juga mencuat.Tentu saja hati umat Islam marah
terlebih para Ulama yang hadir saat itu.
Itulah kondisi yang terjadi di Masjid
Jami As Suada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Jumat (20/02/2015, dimana
Gus Nuril si ‘Kyai’ Liberal yang meniti jejak pendahulunya Gusdur yang
sering bolak balik ngisi kajian di Gereja dan Wihara itu, d turunkan
paksa oleh umat Islam yang datang di malam itu.
Kronologi Penurunan Gus Nuril si ‘Kyai’ Comberan Penghina Rosul dan Habaib
Dari data sumber berita yang kami
temukan, ternyata sebenarnya pihak Panitia Masjid Jami’ As Suaad tidak
mengundang Gus Nuril dalam acara Maulidan Nabi Muhammad SAW di malam
itu. Hanya saja, dia hadir karena sisipan yang diminta oleh Pak RW
setempat, yang ternyata Pak RW tersebut ngefans berat sama Gus Nuril.
Akhirnya Gus Nuril pun dikasih waktu
untuk memberikan ceramah. Baru sebentar naik panggung dan memberikan
ceramah, Gus Nuril langsung membawa-bawa nama Yesus. Kemudian mulai
menghina Habaib di Jakarta yang menolak Ahok. Yang lebih aneh lagi Gus Nuril kemudian berkata.
“Habib harusnya bersyukur ke orang Cina, karena sebab Cina maka ada Maulid,” ucapnya, yang tentusaja pemikirannya sangat ngawur dan sesat.
https://web.facebook.com/robby.sunatra/videos/1261593447184591
Akibat isi ceramahnya yang
sesat-menyesatkan ini, maka memicu kemarahan umat Islam yang hadir.
Ceramah di Masjid kok isinya malah membangga-banggakan Yesus dan Cina
serta menghujat para Habaib dan umat Islam. Saking seringnya ceramah di
Gereja, Gus Nuril nampaknya lupa sekarang dia berada di dalam Masjid.
Para jama’ah masjid dengan kompak
meneriaki Gus Nuril supaya turun. Tanpa perlawanan Nuril dan banyak
antek-antek yang dia bawa pun langsung turun dan kabur ketakutan lari
kocar-kacir. Sehingga pengakuan Gus Nuril dulu yang menamakan dirinya
sendiri sebagai “Panglima Pasukan Berani Mati” selayaknya diganti
menjadi Panglima Pasukan Berani Kabur!
Habib Ali bin Hussein Assegaf yang
diundang oleh panitia bersama majlisnya MT Nurul Habib dengan keras
kemudian berceramah dan menyatakan Gus Nuril adalah “Kyai comberan!
Penghina Habib dan Rasul”. Dan kemudian Habib Ali berpesan kepada para
panitia Maulid agar jangan sembarang mengundang penceramah yang akhirnya
membuat umat saling bermusuhan.
Umat Islam yang hadir saat itu pun
sontak ingin naik kepanggung semua untuk ngeroyok kyai edan yang suka
jualan ayat di Gereja dan Wihara itu, akan tetapi Habib Ali bin Hussein
Assegaf yang diundang oleh panitia bersama majlisnya MT Nurul Habib
berhasil meredam dan menenangkan emosi jamaah.
Sungguh ini adalah pelajaran yang
berharga bagi seluruh penceramah, janganlah kita menjadi corong kaum
kafir dan menjual ayat Al-Quran dengan murah, di sisi lain kita hina dan
kita rendahkan martabat para ulama dan habaib. Naudzubilah.
[bbs/protonema/voa-islam.com]
ConversionConversion EmoticonEmoticon