Untuk beberapa orangtua hati-hatilah dengan putra serta putrinya, jangan pernah
anaknya alami hal sama yang pernah dihadapi seseorang bocah Sekolah Basic (SD)
yang berlokasi di Jalan Pramuka Kelurahan Sei Lulut
Mungkin saja ini kejahatan baru atau apa?. Seperti yang dihadapi MBY (10) pelajar SD kelas 4 ini alami hal yang mengerikan saat menanti jemputan saat pulang sekolah Rabu (14/9) sore, sekitaran jam 15. 00 Wita.
Warga Komplek Smanda, Banjarmasin Timur ini, saat menanti orang tuanya menjemput mendadak disinggahi satu mobil serta satu diantara di antara penumpangnya segera menarik korban serta membekapnya masuk dalam mobil
Radar Banjarmasin berupaya mencarinya infonya, pada wartawan Zurkani bapak korban, menyampaikan, waktu itu dianya kaget lihat putranya tampak pucat dan baju seragam sekolahnya begitu kotor sesampai di tempat anaknya umumnya menunggunya
Disebutkan Zurkani, waktu itu putranya tak bercerita apa yang sudah menimpanya.
Tetapi sesampai dirumah Zurkani berupaya bertanya lagi dengan anaknya yang terlihat trauma.
“Saya berprasangka buruk dengan anak saya lihat tangannya, selalu dilipat serta berwajah seperti kesakitan, sesudah di tanya dia belum bercerita sesungguhnya, ” katanya.
Zurkani, lebih penasaran dengan tingkah anaknya, dia mengira ada suatu hal yang sudah berlangsung saat putranya ada disekolah.
“Saya cobalah telephone wali kelasnya, namun anak saya jadi
Mungkin saja ini kejahatan baru atau apa?. Seperti yang dihadapi MBY (10) pelajar SD kelas 4 ini alami hal yang mengerikan saat menanti jemputan saat pulang sekolah Rabu (14/9) sore, sekitaran jam 15. 00 Wita.
Warga Komplek Smanda, Banjarmasin Timur ini, saat menanti orang tuanya menjemput mendadak disinggahi satu mobil serta satu diantara di antara penumpangnya segera menarik korban serta membekapnya masuk dalam mobil
Radar Banjarmasin berupaya mencarinya infonya, pada wartawan Zurkani bapak korban, menyampaikan, waktu itu dianya kaget lihat putranya tampak pucat dan baju seragam sekolahnya begitu kotor sesampai di tempat anaknya umumnya menunggunya
Disebutkan Zurkani, waktu itu putranya tak bercerita apa yang sudah menimpanya.
Tetapi sesampai dirumah Zurkani berupaya bertanya lagi dengan anaknya yang terlihat trauma.
“Saya berprasangka buruk dengan anak saya lihat tangannya, selalu dilipat serta berwajah seperti kesakitan, sesudah di tanya dia belum bercerita sesungguhnya, ” katanya.
Zurkani, lebih penasaran dengan tingkah anaknya, dia mengira ada suatu hal yang sudah berlangsung saat putranya ada disekolah.
“Saya cobalah telephone wali kelasnya, namun anak saya jadi
menangis serta jadi
ketakutan serta dari
situ dia baru bercerita, ”kisah Zurkani.
Lalu Korban bercerita pada ayahnya kalau dianya sudah disekap oleh beberapa lelaki berperawakan besar didalam satu mobil saat menanti jemputan.
“Cerita anak saya kalau sesudah dia dimasukan di dalam mobil, mulutnya ditutup gunakan tangan serta tubuhya dipegang oleh dua orang. Di dalam mobil narasi anak saya ada 5 orang pria berawakan besar, ” narasi Zurkani.
Perlakuan tak lumrah itu kurang hingga disitu lanjut Zurkani, anaknya sesudah disekap lantas satu diantara pelaku mengambil jarum suntikan serta menyuntikan ketangan anaknya. Sedang mobilnya masihlah bertahan tak jauh dari anaknya menanti dianya.
“Anak saya tuturnya, berupaya melawan, namun bekapan dua pelaku sangat kuat. Lantas si pelaku pegang suntikan mengambil darah dari tangan anak saya serta kemudian anak saya dikeluarkan lewat cara ditendang sampai bikin tubuhnya sakit serta pakaiannya kotor, ” katanya.
Ditambahkan Zurkani, putranya mulai sejak alami peristiwa segera trauma, hingga takut untuk pergi kesekolah. Ditanganya dijumpai luka memar serta sisa suntikan.
“Anak saya masihlah trauma serta takut tidak ingin sekolah. Sesaat ini dia diungsikan di tempat pamanya di Gambut, untuk menentramkan keadaan dia, ” tutur Zurkani.
Tetapi saat di tanya dengan peristiwa menerpa anaknya tak dia tidak mau melaporkan ke kajdian ini pihak kepolisian. “Belum ada melapor kepolisi lagi, saya masihlah bingung, ” ungkitnya
Terpisah Masnah, Wali kelas korban membetulkan hal itu sesudah memperoleh laporan orangtua korban ke pihak sekolah
“Dari info orangtua anak didik saya bila MBY sudah disekap oleh sebagian orang lelaki saat menanti jemputan ayahnya serta diperlakukan tak lumrah serta darahnya juga di ambil memakai jarum suntik serta dia hari ini tak masuk sekolah lantaran trauma serta takut, ” terang Masnah.
sumber : [beritatas]
Lalu Korban bercerita pada ayahnya kalau dianya sudah disekap oleh beberapa lelaki berperawakan besar didalam satu mobil saat menanti jemputan.
“Cerita anak saya kalau sesudah dia dimasukan di dalam mobil, mulutnya ditutup gunakan tangan serta tubuhya dipegang oleh dua orang. Di dalam mobil narasi anak saya ada 5 orang pria berawakan besar, ” narasi Zurkani.
Perlakuan tak lumrah itu kurang hingga disitu lanjut Zurkani, anaknya sesudah disekap lantas satu diantara pelaku mengambil jarum suntikan serta menyuntikan ketangan anaknya. Sedang mobilnya masihlah bertahan tak jauh dari anaknya menanti dianya.
“Anak saya tuturnya, berupaya melawan, namun bekapan dua pelaku sangat kuat. Lantas si pelaku pegang suntikan mengambil darah dari tangan anak saya serta kemudian anak saya dikeluarkan lewat cara ditendang sampai bikin tubuhnya sakit serta pakaiannya kotor, ” katanya.
Ditambahkan Zurkani, putranya mulai sejak alami peristiwa segera trauma, hingga takut untuk pergi kesekolah. Ditanganya dijumpai luka memar serta sisa suntikan.
“Anak saya masihlah trauma serta takut tidak ingin sekolah. Sesaat ini dia diungsikan di tempat pamanya di Gambut, untuk menentramkan keadaan dia, ” tutur Zurkani.
Tetapi saat di tanya dengan peristiwa menerpa anaknya tak dia tidak mau melaporkan ke kajdian ini pihak kepolisian. “Belum ada melapor kepolisi lagi, saya masihlah bingung, ” ungkitnya
Terpisah Masnah, Wali kelas korban membetulkan hal itu sesudah memperoleh laporan orangtua korban ke pihak sekolah
“Dari info orangtua anak didik saya bila MBY sudah disekap oleh sebagian orang lelaki saat menanti jemputan ayahnya serta diperlakukan tak lumrah serta darahnya juga di ambil memakai jarum suntik serta dia hari ini tak masuk sekolah lantaran trauma serta takut, ” terang Masnah.
sumber : [beritatas]
ConversionConversion EmoticonEmoticon